SCOR BOLA LIGA ITALI BENTANCUR CERITA SOAL KETAKUTAN MEMBELA JUVENTUS |
Karena usianya yang masih muda, peluang bermain untuk Bentancur cukup minim. Di musim perdananya, ia mencatat 20 penampilan lebih dominan yang ia mainkan sebagai pemain pengganti.
Scor Bola Liga Itali Striker Juventus Rodrigo Bentancur Berbicara Soal Ketakutannya Yang Membela Klubnya Dan Awal Pertemuannya Dengan Cristiano Ronaldo
Takut Berpindah ke ItaliaSetelah melewati musim, Bentancur berhasil mencuri perhatian pelatih, Massimiliano Allegri. Perlahan-lahan kesempatan untuk bermain datang dan sampai sekarang ia telah mengantongi 17 penampilan dari semua kompetisi.
Hancur menunjukkan performa dengan mental yang apik, seolah-olah dia adalah pemain yang matang. Namun, berbicara tentang mentalitas, ternyata ia merasa keriput setelah tahu ia harus pindah ke klub besar seperti Juventus.
“Ketika mereka mengatakan bahwa ada kemungkinan pindah ke Juventus, saya merasa panik. Saya sangat bahagia, tetapi juga takut. Saya berpikir: ‘Sekarang saya harus pergi ke Italia, hanya dengan ayah, meninggalkan keluarga, belajar bahasa Italia .. . Bagaimana saya melakukannya ? ”
“Pada akhirnya saya merasa sangat bahagia, tetapi juga takut. Pertama kali saya memasuki ruang ganti Juventus dan melihat wajah rekan satu tim saya, saya mengerti satu hal: Di sini, Anda menang. Itu saja,” lanjutnya.
Di Juventus, Bentancur secara khusus meminta seragam bernomor punggung yang tidak begitu populer, yaitu 30. Rupanya ia memiliki alasan tertentu mengapa memilihnya daripada nomor dengan satu digit lainnya.
“Itu nomor yang kukenakan di Boca Juniors, dan aku memintanya ketika aku tiba di Turin. Itu adalah hari ulang tahun ibuku [yang meninggal ketika Bentancur masih muda]. Dia memperhatikanku dan membawa keberuntungan dari sana,” dia menambahkan.
Bentancur mendapat kesempatan bermain dengan salah satu pemain terbaik di dunia, yaitu Cristiano Ronaldo. Dia tidak menyangka bahwa namanya muncul di benak pemenang Ballon d’Or lima kali ketika dia pertama kali bertemu.
“Saya bertemu dengannya di Piala Dunia Rusia. Kami bertemu di pusat anti-doping setelah pertandingan Portugal-Uruguay. Dia mengenal saya, dan mengingat nama saya. Saya tidak percaya,” lanjutnya.
“Lalu ketika saya pertama kali melihatnya di Turin, saya berpikir: ‘Dia adalah binatang!’ Cara dia berlatih sangat luar biasa, dia selalu memberi 100 persen, “katanya.
No comments:
Post a Comment